Welcome

Minggu, 29 Juni 2014

Sepenggal Cerita Yogja-Jateng

Tulisan ini ditulis dalam rangka mengikuti Kuis #DuniaAradia di twitter https://mobile.twitter.com/cinnamoncherry/favorites#tweet_482161617761624064 : ceritakan pengalaman
magis/ajaib yg pernah menimpamu/
orang2 yang kaukenal.

Pengalaman ini berbau Horor, magis dan membuat aku yakin bahwa sebagai manusia kita mesti bersikap rendah hati.

Terjadi saat liburan dadakan kami ke Jogja-Jateng. Happy, gak menyangka bisa sampai di kota Jogja yang ramah. Sampai Stasiun Tugu suasa damai langsung menyambut. Berhubung sudah malam, perjalanan ini masih akan lanjut ke Klaten. Aku bersama dua temanku: Yudi dan Ilham di rumah Budenya Yudi. Klaten malam hari ternyata dingin.
Esoknya, setelah memulihkan tenaga hari ini target kami menyambangi Borobudur dan Prambanan. Candi kebanggan Indonesia. Dimulai dengan komplek candi Prambanan yang sangat luas dan penuh ukiran juga patung. Disinu kami bertemu segerombolan bule juga turis lokal dari Padang, sama dengan kami.
Puas dengan Prambanan lanjut ke Borobudur, indah dan megah. Hanya saja gak sengaja salah satu temanku bilang,  "cuma segini aja ni Borobudurnya?" *Jleb....
Malamnya kami kembali ke Jogja rencana mau menikmati malam di angkringan sebelum pulang besok pagi.
Temanku Yudi menelepon, "Kak Chi, bisa ke stasiun, tiket pulang kita hilang. Ujuk-ujuk aku dengan temanku yang lagi kuliah di Jogja, Lina terpaksa buru-buru ke sana. Bikin surat keterangan hilang aja,Yud. Kami berempat melapor ke petugas, saat suratnya hampir selesai, tiba-tiba Ilham merogoh jaketnya dan... "Itu apa, ham?" tanyaku. Kayak tiket. Dan setelah di cek benar itu tiket. Ck...ck..ck..

Selesai masalah tiket kami berencana ke Alun-alun. Dari Alun-alun Utara kami naik motor dengan Lina sebagai pemandunya.
Yang pertama Yudi, Ilham dan Lina yang berangkat, aku menunggu di alun-alun Utara. Agak lama, mereka balik lagi dan bilang "nyasar".. astaga.
Ilham dan Yudi yang lelah pulang ke penginapan, gak jadi ke pohon beringin kembar di alun-alun Selatan
Kata Lina, "Kak chi mau nyoba ke alun-alun Selatan?".. "Mau, mudah-mudahan bisa ya dek.
Dengan perasaan deg-degan kami berangkat dan syukurnya bisa sampai..
Besoknya dua temanku kemudian bilang, kayaknya ada salah ngomong deh di candi, karena takabur kita jadi sesat dan tiket hampir hilang. Believe or not, hati-hati dalam bicara ya :)