Welcome

Selasa, 15 Mei 2012

Auditor yang ingin menjadi penulis


Semangatku membuncah, jantungku berdetak kencang mengingat mimpi-mimpi yang ku punya, mimpi yang telah ku raih, dari sekian banyak mimpi lainnya.Bersyukur Allah pernah memberi kesempatanku melanglangbuana merasaka hiruk pikuknya ibu kota: Jakarta. Disana dimulainya sebuah petualangan yang makin membuat aku memahami siapa diriku ini :)
            2009 Juli, aku melangkahkan kaki menjejak ibu kota, layaknya anak kampung yang baru lulus kuliah tujuanku sama seperti teman-teman, Mengadu nasib mencari pekerjaan. Magnetnya Jakarta.
Bukan hal mudah, itu fakta, 4bulan aku NGANGGUR di jakarta, untunglah ada saudara mama yang berbaik hati menampungku. Nasib mulai berubah, rodapun berputar, kakak sepupu menawarkan pekerjaan disebuah Event Organizer yang cukup terkemuka. Jadilah si C, anak kampung sebagai salah satu staf akuntansi disana.
            Ternyata aku tak cukup mampu mempertahankan kenyamanan disana, 6bulan saja. Lalu nganggur lagi...
Sekarang aku sudah anak kost, tanpa pekerjaan pula. 2bulan lagi aku nganggur, :(
Selama 2bulan itu aku membantu teman menjaga bisnisnya, salah satu francaise Booth Teh. Jam kerja dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam, di depan sebuah minimarket di Tanah Kusir. Hari-hari terasa berjalan lambat, aku tau kini susahnya mencari uang.
            Tuhan mendengar do'aku, aku kembali masuk kantor. Jadi staf akuntansi lagi, sebuah perusahaan swasta di Pancoran, disini aku cuma bertahan 3bulan bukan tak betah. Hanya saja tanpa sengaja aku "tercebur" ke dunia baru yang awalnya adalah coba-coba. Tak pernah ada di benak seorang C buat jadi auditor, beruntung kesempatan itu datang, kesempatan yang membuat si C sadar ternyata ia tak hanya suka pekerjaan baru ini, tapi jatuh cinta.


Aku Di Kantor Akuntan Di Jakarta
Mengukur mimpi
            Aku di terima jadi junior auditor di salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) di Rasuna Said, Kuningan. Banyak ilmu baru dan petualangan ku dapat. Masuk dari satu kantor ke kantor lainnya, "jalan-jalan" :)
            Lalu.... mimpi itu tiba-tiba terhenti, atau harus ku pendam??? Aku di minta kedua orang tua buat pulang ke Padang, Tanah kelahiranku. Tepatnya Agustus 2011, 10 hari sebelum Idul Fitri.
            Aku pulang, diatas mimpi-mimpi aku sadar, ada mimpi lain yang tak pelak untuk diabaikan, mimpi mama& bapak. Di padang aku akan melanjutkan Kuliah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) yang kuharap sejaklan dengan mimpiku. Sepahit-pahit jakarta, masih lebih sulit di sini. Aku melamar ke KAP di kota ini, tapi tak ada feedback. Nyaris putus asa dan tak rela, Mengapa Allah merenggut mimpiku???
            Do'a, harapan terus ku panjatkan.... 3bulan setelah itu, Desember2011, takdir yang membawa teman-teman dari KAP lama tempatku bekerja di Jakarta mendapat klien di Padang, sebuah Bank Daerah. Dan aku ditawari freelance.
Betapa bahagianya aku, mimpi itu ternyata belum berakhir. Ada asa yang tiba-tiba kembali. Pun hanya sesaat, tak mengurangi rasa syukurku.
            Kini Mai 2012, aku telah selesai dengan tugas audit itu. Kembali Jobless. Tapi kali ini aku punya keyakinan Allah akan selalu menolongku, semoga setelah ini akan bisa melanjutkan mimpiku menjadi AUDITOR.. Aamiiiin :)
            Jauh didasar jiwaku aka tersimpan mimpi besar lainnya, menjadi PENULIS dan punya buku. Kecintaanku pada buku berwujud #ProyekPustakaMini (mengumpulkan buku, spesial yang ada tanda tangan penulisnya)
Ini Koleksiku #ProyekPustakaMini
Dua lemari kecil TOTAL Koleksi CHi: buku, komik, majalah dan novel

Jakarta pula yang membuatku bertemu beberapa penulis hebat seperti Asma Nadia, Boim Lebon, Ninit Yuanita, Ollie Salsabeela, dan Tasaro Gk. Semakin termotivasi menulis karenanya.
Sekarang aku sedang mempersiapkan sebuah proyek, Novelku. Di kota kelahiranku aku mulai merajut lagi mimpi itu. Targetku dalam 3bulan novel pertama akan jadi. Novel ini novel empat seri. Bercerita tentang empat lelaki dan 1 wanita yang berrtemu lalu bersahabat dan layaknya anak muda penuh lika-liku cinta.
Mendisiplinkan menulis minimal tiga halaman per hari inilah upayaku. Sedikit banyak cerita ini terinspirasi dari orang-orang sekitarku. Novel ini mimpi besarku, semoga kelak setelah jadi akan mampu diterbitkan di penerbit nasional.
Selain menulis novel, untuk melatih kemampuan menulis aku rajin mengikuti lomba menulis, kontes blog dan sejenisnya. Dengan kompetisi kita jadi terpacu. Semakin banyak latihan aku yakin akan semakin lancer menuangkan huruf-huruf. Selain itu dengan berbagi kisah, siapa tau bisa membagi manfaat buat orang lain.
Kalimat bagi penulis layaknya pedang, yang harus diasah. Pedang itu pula yang dapat dipakai buat hal yang bermanfaat, namun bila tidak hati-hati bisa melukai. Kebebasan memainkan kata adalah kebebasan yang bertanggung jawab yang berharmoni dengan kepentingan orang lain. Aku berharap kelak tak hanya jadi penulis tapi bisa jadi penulis yang baik.
Menulis adalah cara menyeimbangkan otak kiri dan kanan, saat si kiri sibuk dengan angka-angka si kanan diasah dengan menulis. Life must be Balance like a BalanceSheet.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar