Welcome

Sabtu, 08 Juni 2013

Sepotong BlackForest Cinta

"Kak Adit Jahat!!", Tasia berlari meninggalkan Aditya.
"Tasia, tunggu. Kita bisa bicara baik-baik," Aditya mencoba menahan Tasia. Gadis itu hilang dibalik tikungan.
Adit tak habis pikir, begitu sulit memahami tasia. Sikapnya yang kadang emosinal membuat Adit mesti banyak bersabar. Semua gara-gara Adit tanpa sengaja melupakan janjinya menemani Tasia ke toko buku. Membuat Tasia menunggu berjam-jam sendirian.

Semalaman Adit berpikir keras, bagaimana cara melunakkan hati Tasia dan membuat gadis itu memaafkannya. Sebuah ide tiba-tiba mendarat di kepalanya, akhirnya Adit bisa tersenyum, "Tasia pasti Suka," ia bergumam.

"Kamu yakin mau belajar membuat kue?" Tante ida pemilik Lovely Bakery bertanya seolah tak yakin.
"Iya Tam, ajarin Adit bikin blackforest ya."
Celemek putih, sarung tangan sudah lengkap dipakainya, "saatnya perang", Adit bersemangat.
Tante Ida hanya tersenyum melihat kelakuan anak sahabatnya itu.
Sedikit canggung Adit memecah satu persatu telur, menuangkan tepung dan mengaduk-aduknya dengan mentega. Butuh ketelitian agar semua bahan itu padu dan masuk dengan komposisi yang pas. Black forest ini tidak boleh gagal.

                                                                       ***

Sepulang sekolah Adit mencegat Tasia. "Tasia... ikut denganku sebentar, please," Adit memelas.
"Mau kemana?" Tasia sedikit ragu.
"Percaya deh, kamu gak akan menyesal."

Melewati sore Adit mengajak Tasia ke Pantai.

"Tasia, maafkan aku. Aku tak bisa tenang, kalau kamu.."

"Udah aku maafin..."

"Aku benar-benar lupa, janji lain kali gak akan terulang lagi," Adit menggenggam erat tangan Tasia.
Perlahan di ufuk Barat sang surya mulai terbenam, kembali ke peraduannya.

"Tasia, aku punya sesuatu buat kamu."

"Apa itu, kak?"

"Buka lah."

Tasia mengambil kotak dari tangan Adit dan...

"Itu aku buat khusus untuk kamu, Tante Ida yang mengajari aku memasaknya," adit menjelaskan sambil menyuapi Tasia sepotong Blackforest.

"Enak, makasih Kak, " Tasia tersenyum.

Dan senja kali itu terasa sangat indah untuk mereka, rona jingga ikut meronai hati mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar