Perlahan sang waktu mengendap-endap
berbisik mesra antara kita berdua
lalu ia ucapkan mantra cinta
yang menelusup dalam di hati
Perlahan semua berganti
ketidakpeduilian jadi harapan
aku mengeja namamu dalam doa
kamu yang dulu bukan siapa-siapa
Perlahan hujan yang turun
membawakan aku dalam satu ingatan
ketika Tuhan merancang satu pertemuan
mampukah aku menghentikan
Perlahan aku merangkai huruf
jejerannya tersusun "CINTA"
dan namamu ada dibelakangnya
Ini kisah satu bab di hidupku
Ada air mata yang menggenang
di sela-sela sudut mataku
bendungan yang jebol
luruhlah semua keangkuhan
Biarkan bibirku bergerak
dan jantung tetap berdetak
aku ingin melewati sisa hidupku
perlahan hanya dengamu
Padang, 22 November 2011
Buat abang....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar