Welcome

Senin, 24 Juni 2013

Menyemai Cinta, menjaga Anugrah

"Cinta itu Anugrah
maka berbahagialah
sebab kita sengsara
bila tak punya cinta...." ( Doel Sumbang:Arti Kehidupan )

Seseorang pernah menanyaiku, apa artinya cinta buatmu? Ku jawab, "Cinta itu bahan bakar kehidupan". Sadar atau tidak, cinta bisa mengubah manusia, menjadi lebih bersemangat atau menjadi depresi ketika cinta hilang.

Membahas cinta itu, LUAS.. dan tak akan ada habisnya. Berhalaman novel tercipta, dari episode cinta. Lirik-lirik lagu, melantun dari kisah cinta. Tanya, siapa yang tak pernah jatuh cinta?

Aku, di usia ke 26 ini, meskipun belum banyak, tapi pernah mengalami cinta. Pun kegagalan cinta.
Di tulisan ini, izinkan aku yang masih "hijau" membagi sedikit pemikiran tentang cinta.

Cinta buatku adalah dia...


Dia yang oleh Tuhan diantarkan padaku... Setelah kegagalan bertubi-tubi.
Akhir Januari 2013.
~Hari dimana, Tanpa mencari maupun dicari. Aku lebih suka menyebut pertemuan itu takdir. pertemuan kita.
Taukah kamu, mundur ke saat sebelum itu. Aku merasa lelah B. Sendiri dalam diam. Berkali-kali aku gagal, berkali-kali aku berharap. Menyimpan harapan manis dalam hamburan kata-kata di bait-bait puisiku. Disana ada rindu, disana ada damba. Rindu yang tak pernah mampu untuk aku sampaikan.
Aku benci pada diriku, pada kebodohanku. Dan saat itu, aku memutuskan untuk berhenti berharap. Aku tak mau lagi memikirkan yang namanya rindu.~ Datanglah Kamu.

Cinta itu belum suci...

Sebuah catatatanku tentang Resah:


Resahku...
Bisakah engkau memberi jawabannya?
Takutku..
Bisakah engkau meredamnya?

Resah ini terlalu menghantui.
Demi Tuhanku yang menggenggam hati ini.
Rasa itu bernama kerinduan.
Kerinduan pada kamu yang (belum) boleh aku rindukan.

Aku Takut, aku pengecut.
Bibirku tak mampu mengucapkan apa yang ingin aku ucapkan.
hanya terlalu pengecut, beraninya untuk melantunkan kata-kata mesra yang sungguh (hilang) kemesraannya.
Ku kumpulkan segenap keberanianku. Meletakkan Egoku dititik paling rendah, untuk bertanya padamu.
Mungkin juga meminta, atau mengatakan pendapatku. Aku menginginkan kamu (utuh) mengutuhkan 1/2 Islamku.
1/2 yang hilang, karena bibir ini terkunci tak mampu beradu argumen pada ayah atau ibu.
Dan ingin ku katakan mama, izinkan aku.........

Tangis saja yang pecah. Pecah saat aku mengingat betapa berdosanya kita. Bertatapan saja, menatapi dosa.
Apa lagi yang kupunya?
Dan berharap takdir mengiba.
Ini bukan roman sandiwara, ini lakon kehidupan.

"Cut" aku bukan sutradaranya...
Apakah aku artisnya?

Inilah Rajab, menuju Sya'ban kemudian Ramadhan. Bolehkah aku melewatinya dengan kamu?


=Masih saja tanda (?)= May 16, 2013

Hmmm... Bagaimana aku dengan keadaanku, bolehkah berbicara tentang menyemai cinta???

Satu hal yang kutau, aku berusaha menjaga cinta itu, menundukkannya dan membawanya di jalan RidhoNya.

 Bukan dalam tentram, bukan dalam damai. Kita manusia dengan dua kepala dan bermacam keinginan.
SALING MENGERTI dan BELAJAR MEMAHAMI, bukan MENGALAH karena jika MENGALAH ada sat yang tidak puas.

Aku, menikmati APA ADANYA KAMU. Dengan lebih dan kurangmu. Ini bukan klise, sebelum-sebelumnya aku tak pernah bisa lakukan ini. Campur tangan Tuhan, aku menikmati didekatmu.

Waktu terasa singkat, dan tak pernah cukup rindu. Meski kadang bosan ntidak pernah jenuh. Kelak, jika Tuhan Ridho kau akan jadi suamiku. Tetaplah seperti ini, tak malu untuk makan sepiring berdua (bukan sok romantis). NYAMAN, satu kata yang sama-sama kita coba ciptakan.

Aku dengan KeRomantisanku, dan kamu yang mengaku tak pernah romantis. Beda yang membuat kita menyatu, bukan menjadikan perbedaan.

*Siapa pun yang membaca Catatanku, doakan dan beri kata "aamiin" untuk Tuhan menyatukan kami*

Yennesy Damayanti buat Muhammad Sabri :)

 Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka launching blog My Give Away Niken Kusumowardhani
http://forgiveaway.blogspot.com/2013/06/give-away-menyemai-cinta.html



5 komentar:

  1. Ikut meng-Aamiin-kan harapannya...
    Semoga Allah menyatukan dalam kebahagiaan dunia dan akhirat

    BalasHapus
  2. Semoga Allah meridhoi hubungan Yennesy Damayanti buat Muhammad Sabri. Sebuah kisah yang dikemas dengan kalimat yang indah :)

    Terima kasih partisipasinya, sudah tercatat sebagai peserta.

    BalasHapus
  3. datang berkunjung...
    semoga yang terbaik yang akan terjadi....

    BalasHapus