Welcome

Kamis, 21 Juni 2012

Teknologi Digital sebuah Pedang Bermata Dua

Abad dua puluh satu adalah era yang tidak bisa lagi dipisahkan dari kemajuan yang bernama teknologi. Hampir disegala sisi kehidupan kita terkait dengan teknologi. Seperti lumpuh jika manusia tanpa teknologi. Teknologi juga sudah merambat dalam dunia ekonomi, mempengaruhi secara signifikan dunia bisnis. Bisa kita lihat, bagaimana orang terkaya di dunia Warren Buffet meraup pundi-pundinya dari bisnis yang berbasis teknologi.  Berbagai perusahaan seolah tak pernah berhenti berlomba, melakukan inovasi meng-update fitur-fitur yang memberi kemudahan bagi pelanggan.
Bagaimana dengan negara kita? Ketika negara-negara maju seperti Amerika, Jerman, Jepang bahkan Cina berlomba memasarkan produknya, apakah kita masih harus gigit jari puas sebagai pemakai? Bukan tak ada, anak-anak negeri yang dengan bakat luar biasanya bisa membuat penemuan mengagumkan.  Kali ini saya menfokuskan pada fenomena jejaring sosial. Ambil contoh saja, dalam hal inovasi jejaring sosial kita kenal Koprol, kepopulerannya bahkan bisa menandingi facebook dan twitter.   Di luar negeri juga tak mau kalah Microsoft pun meluncurkan Socl: Jejaring Sosial Baru Milik Microsoft, untuk login dengan menggunakan akun windows live atau menggunakan akun facebook yang telah terhubung dengan jejaring sosial ini. Artikel di pusatteknologi.com ini bisa memberikan informasi lebih jauh tentang Socl, http://pusatteknologi.com/socl-jejaring-sosial-microsoft.html
 
Lihat lagi Kaskus, situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia menurut wikipedia. Penciptanya tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan. Berbagai topik dibahas seperti masalah politik, berita umum, komunitas, hobi, gaya hidup bahkan jual beli. Untuk jual beli sendiri tentu saja ini sangat bermanfaat. Produsen bisa memperluas pasarnya dari seluruh penjuru dunia, asal terkoneksi dengan internet siapa saja bisa memperoleh barang yang diinginkannya dengan mudah.
Fenomena memanfaatkan teknologi internet dalam marketing tak hanya bisa melalui kaskus, sosial media seperti facebook pun menjadi sarana ampuh. Orang awam, seperti ibu rumah tangga bisa dengan mudah memajang foto barang dagangannya dan membagi pada orang-orang yang menjadi mutual friends-nya. Kita lihat pula twitter, jejaring sosial yang hanya memiliki 140karakter ini menjadi ajang meraup uang. Bertebaran akun-akun dengan ratusan ribu pengikut atau follower, satu informasi saja yang dibaginya anggap saja dibaca 10% dari pengikutnya akan membawa dampak luar biasa. Sebuah Buzzer, atau akun yang dibayar untuk memberi informasi, semakin banyak pengikutnya akun tersebut akan semakin tinggi pula fee dari setiap kicauannya.
Tak hanya untuk bisnis, jejaring sosial pun mampu jadi jembatan untuk mempertemukan teman-teman lama, mempertemukan tokoh dengan masyarakat, artis dengan penggemar. Bahkan dari sana kita bisa berbicang-bincang hangat, berbagi pendapat bahkan mengeluarkan uneg-unueg. Buat yang terakhir ini, perlu kehati-hatian dalam berbicara. Perlu kita ingat, di satu ruang maya tak hanya kita sendiri, ada ribuan bahkan jutaan pasang mata yang bisa melihat apa yang kita sampaikan. Salah-salah akan jadi boomerang yang bisa membuat kita dikucilkan dari pergaulan, paling buruk dituntut ke ranah hukum. Sudah jadi rahasia umum, kasus siwa yang menjelek-jelekkan gurunya di sosial media berbuntut panjang pada si anak. Atau selebrita yang “berkelahi” saling menjelek-jelekkan dan menjatuhkan di dunia maya demi popularitas.
Miris memang jika si pengguna kurang bijak. Buat yang “pandai” memanfaatkan sebenarnya teknologi akan sangat memudahkan kehidupan. Begitu banyak manfaat yang bisa diambil, betapa banyak pula informasi yang bisa kita dapat. Contoh saja kalau kita ingin membuat artikel entah itu untuk tugas akademis maupun sekedar dipajang di Blog, kita pasti mengandalkan google atau wikipedia. Salahkah? Tidak tentunya, coba kita baca salah satu artikel unik di Ngawur.com ini contohnya http://www.ngawur.org/2011/mengapa-anda-semua-tunduk-dan-taat-kepada-google.html

Google bukanlah Tuhan,
blogger bukanlah Hamba Google.
Google hanyalah sebuah perusahaan,
tidak berbeda dengan perusahaan tempat Anda bekerja.”

Kutipan yang sangat menggelitik saya sebagai pembaca, memang hari ini image mesin pencari tahu google sangatlah populer. Dijadikan rujukan banyak orang untuk mencari informasi. Namun saya setuju bahwa google bukanlah satu-satunya sumber informasi.  Banyak, informasi bisa kita temukan dari tautan di Blog. Saya sendiri baru mulai aktif nge-blog sejak desember 2010. Termasuk terlambat, namun banyak kepuasan yang saya dapat sewaktu menuliskan artikel di blog. Tak kalah serunya dengan sosial media. Dengan blog kita bisa berbagi berita, cerita atau apa saja bakhan foto dan video, dalam karakter yang tak terbatas. Tentu saja ini membuat pembaca bisa lebih puas ketimbang update-an singkat dari jejaring sosial. Nge blog juga melatih kemampuan menulis, kritikan atau saran dari sesama blogger adalah sesuatu yang sangat bernilai agar kedepannya tulisan kita lebih baik lagi.
Tidak hanya untuk membagi postingan, blog juga bisa mempertemukan kita dengan teman-teman baru, sesama blogger. Banyak sekali evnt Kopdar-Kopi Darat, ajang mempertemukan orang-orang dari dunia maya di dunia nyata. Salah satunya yang diadakan bloggernusantara.com seperti di link berikut: http://bloggernusantara.com/web/beritas/view/21   betapa luar biasanya dampak teknologi bagi kehidupan kita. 
Akhirnya karena sebuah informasi begitu berharga, kita sebagai pengguna yang sekaligus dapat menjadi pemberi informasi haruslah cerdas dalam memanfaatkan teknologi. Teknologi ibarat sebuah pedang bermata dua yang bisa menjadi senjata untuk lebih maju, namun jika tidak hati-hati bisa “melukai” si pemakainya.

2 komentar: