Abad dua puluh satu
adalah era yang tidak bisa lagi dipisahkan dari kemajuan yang bernama
teknologi. Hampir disegala sisi kehidupan kita terkait dengan teknologi. Seperti
lumpuh jika manusia tanpa teknologi. Teknologi juga sudah merambat dalam dunia
ekonomi, mempengaruhi secara signifikan dunia bisnis. Bisa kita lihat,
bagaimana orang terkaya di dunia Warren Buffet meraup pundi-pundinya dari
bisnis yang berbasis teknologi. Berbagai
perusahaan seolah tak pernah berhenti berlomba, melakukan inovasi meng-update
fitur-fitur yang memberi kemudahan bagi pelanggan.
Bagaimana dengan negara kita? Ketika negara-negara
maju seperti Amerika, Jerman, Jepang bahkan Cina berlomba memasarkan produknya,
apakah kita masih harus gigit jari puas sebagai pemakai? Bukan tak ada,
anak-anak negeri yang dengan bakat luar biasanya bisa membuat penemuan
mengagumkan. Kali ini saya menfokuskan
pada fenomena jejaring sosial. Ambil contoh saja, dalam hal inovasi jejaring
sosial kita kenal Koprol, kepopulerannya bahkan bisa menandingi facebook dan
twitter. Di luar negeri juga tak mau kalah Microsoft pun
meluncurkan Socl: Jejaring Sosial Baru Milik Microsoft, untuk login dengan
menggunakan akun windows live atau menggunakan akun facebook yang telah
terhubung dengan jejaring sosial ini. Artikel di pusatteknologi.com ini bisa
memberikan informasi lebih jauh tentang Socl, http://pusatteknologi.com/socl-jejaring-sosial-microsoft.html
Lihat lagi Kaskus, situs
forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia
menurut wikipedia. Penciptanya tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis,
Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan. Berbagai
topik dibahas seperti masalah politik, berita umum, komunitas, hobi, gaya hidup
bahkan jual beli. Untuk jual beli sendiri tentu saja ini sangat bermanfaat.
Produsen bisa memperluas pasarnya dari seluruh penjuru dunia, asal terkoneksi
dengan internet siapa saja bisa memperoleh barang yang diinginkannya dengan
mudah.
Fenomena memanfaatkan
teknologi internet dalam marketing
tak hanya bisa melalui kaskus, sosial media seperti facebook pun menjadi sarana
ampuh. Orang awam, seperti ibu rumah tangga bisa dengan mudah memajang foto
barang dagangannya dan membagi pada orang-orang yang menjadi mutual friends-nya. Kita lihat pula
twitter, jejaring sosial yang hanya memiliki 140karakter ini menjadi ajang
meraup uang. Bertebaran akun-akun dengan ratusan ribu pengikut atau follower,
satu informasi saja yang dibaginya anggap saja dibaca 10% dari pengikutnya akan
membawa dampak luar biasa. Sebuah Buzzer, atau akun yang dibayar untuk memberi
informasi, semakin banyak pengikutnya akun tersebut akan semakin tinggi pula
fee dari setiap kicauannya.
Tak hanya untuk bisnis,
jejaring sosial pun mampu jadi jembatan untuk mempertemukan teman-teman lama,
mempertemukan tokoh dengan masyarakat, artis dengan penggemar. Bahkan dari sana
kita bisa berbicang-bincang hangat, berbagi pendapat bahkan mengeluarkan
uneg-unueg. Buat yang terakhir ini, perlu kehati-hatian dalam berbicara. Perlu kita
ingat, di satu ruang maya tak hanya kita sendiri, ada ribuan bahkan jutaan
pasang mata yang bisa melihat apa yang kita sampaikan. Salah-salah akan jadi
boomerang yang bisa membuat kita dikucilkan dari pergaulan, paling buruk
dituntut ke ranah hukum. Sudah jadi rahasia umum, kasus siwa yang
menjelek-jelekkan gurunya di sosial media berbuntut panjang pada si anak. Atau selebrita
yang “berkelahi” saling menjelek-jelekkan dan menjatuhkan di dunia maya demi
popularitas.
Miris memang jika si
pengguna kurang bijak. Buat yang “pandai” memanfaatkan sebenarnya teknologi
akan sangat memudahkan kehidupan. Begitu banyak manfaat yang bisa diambil,
betapa banyak pula informasi yang bisa kita dapat. Contoh saja kalau kita ingin
membuat artikel entah itu untuk tugas akademis maupun sekedar dipajang di Blog,
kita pasti mengandalkan google atau wikipedia. Salahkah? Tidak tentunya, coba
kita baca salah satu artikel unik di Ngawur.com ini contohnya http://www.ngawur.org/2011/mengapa-anda-semua-tunduk-dan-taat-kepada-google.html
“Google bukanlah Tuhan,
blogger bukanlah Hamba Google.
Google hanyalah sebuah perusahaan,
tidak berbeda dengan perusahaan tempat Anda bekerja.”
blogger bukanlah Hamba Google.
Google hanyalah sebuah perusahaan,
tidak berbeda dengan perusahaan tempat Anda bekerja.”
Kutipan
yang sangat menggelitik saya sebagai pembaca, memang hari ini image mesin
pencari tahu google sangatlah populer. Dijadikan rujukan banyak orang untuk
mencari informasi. Namun saya setuju bahwa google bukanlah satu-satunya sumber
informasi. Banyak, informasi bisa kita
temukan dari tautan di Blog. Saya sendiri baru mulai aktif nge-blog sejak
desember 2010. Termasuk terlambat, namun banyak kepuasan yang saya dapat
sewaktu menuliskan artikel di blog. Tak kalah serunya dengan sosial media.
Dengan blog kita bisa berbagi berita, cerita atau apa saja bakhan foto dan
video, dalam karakter yang tak terbatas. Tentu saja ini membuat pembaca bisa
lebih puas ketimbang update-an singkat dari jejaring sosial. Nge blog juga
melatih kemampuan menulis, kritikan atau saran dari sesama blogger adalah
sesuatu yang sangat bernilai agar kedepannya tulisan kita lebih baik lagi.
Tidak
hanya untuk membagi postingan, blog juga bisa mempertemukan kita dengan
teman-teman baru, sesama blogger. Banyak sekali evnt Kopdar-Kopi Darat, ajang
mempertemukan orang-orang dari dunia maya di dunia nyata. Salah satunya yang
diadakan bloggernusantara.com seperti di link berikut: http://bloggernusantara.com/web/beritas/view/21 betapa
luar biasanya dampak teknologi bagi kehidupan kita.
Akhirnya
karena sebuah informasi begitu berharga, kita sebagai pengguna yang sekaligus
dapat menjadi pemberi informasi haruslah cerdas dalam memanfaatkan teknologi.
Teknologi ibarat sebuah pedang bermata dua yang bisa menjadi senjata untuk
lebih maju, namun jika tidak hati-hati bisa “melukai” si pemakainya.
Makasih Ya :)
BalasHapusbisa jadi bumerang dan bisa jadi manfaat yah mba, tergantung dari penggunanya lagi.
BalasHapus