Welcome

Senin, 03 Desember 2012

#postcardfiction: Celebration Of Life- Membebaskan Hati

Cerita ini tentang seorang wanita: wanita yang berusaha membebaskan hati.

Ia mendengar suara berbisik "Tiap rasa itu indah
Jangan lewatkan tiap detik di dalamnya...."
Bagi si Wanita, Mengenal Dia (lelaki) adalah Hal terindah yang pernah dilalui
Lelaki dengan sebuah KESEDERHANAANNYA
kesederhanaan yang membuat aku Jatuh Cinta

Inilah Isi Hati si wanita:

"Kita menggenggam untuk melepaskan"

Aku berharap, akulah tulang rusukmu yang dipilihkan Tuhan, serupa Hawa yang tercipta dari rusuk Sang Adam, Namun cerita tak selalu seindah harap
Untuk bumi yang katanya bulat
Aku kini berhenti bergulat
Dalam mimpi yang tak seindah kenyataan
Kamu, ternyata cuma bayangan

Sekelebat dulu engkau datang
Membuatku jatuh sayang
Sepanjang mata yang menerawang
seulas senyum lalu terkembang

Ku katakan pada diriku, pergilah!
Aku bukan perhentian langkah!
Usah ragu untuk menoleh lagi
Dunia memang sandiwara dalam elegi

"Mendengarkan untuk bisa bicara"
Bebaskan kemanapun tujuanmu
Semesta luas menyediakan tempat untukmu
Ruang hati kadang begitu sempit
Tidak ada yang boleh sakit

Ku titip do'a pada dua malaikat
Menjaga kita sampai akhir hayat
Dalam dekapanNya, kamu harus bahagia
Membebaskan juga satu bentuk cinta.

"Kita selalu punya cerita
Selalu ingin berbagi
Jadi tersenyumlah, dan dunia akan ikut tersenyum"
Rasa terabaikan
Aku pernah menangis dipunggung bulan
Sesenggukan memikirkan kebencian
Kenapa tak kau beri aku ruang dan kesempatan?

Apakah hatimu tak layak buat aku
Aku yang mencoba memahamimu
Atau semua gara-gara waktu
Atas nama kehadiran yang tak tepat untukmu

"Jangan takut untuk memulai kembali
Meski dengan air mata sebelum tawa
Karena hidup penuh warna
Rayakan semua rasa
Karena hidup itu indah
Jadi jangan lewatkan tiap detik di dalamnya"
Berkali aku terhenti
Mengumpulkan sisa tenaga
Aku tak sanggup pergi
Yang kucari kamu disana

Kemanakah tempat yang kau tuju, cinta?
Istana yang ku sebut rumah
Tanpa tiang beratapkan dunia
Lalu-lalang manusia terus melangkah

Penat terkalahkan ambisi
sebagian enggan tidur apalagi bermimpi
Apa yang kau sebut pencarian
menggenggam setangkup harapan.


Sampai kini, sampai nanti.
Wanita yang membebaskan Hati, mengikhlaskan si Lelaki Pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar