Welcome

Sabtu, 25 Agustus 2012

Ciumi aku #Puisi

Tubuh ini mengejang, merindu
Kaku hati terbelit bisu
Aku benci perpisahan
Selalu saja menyakitkan

Harum aroma pagi
Bersama nafas beratmu
senyum yang mengalahkan mentari
menghembus kepulan rokok

bayang-bayang diwajahmu
garis kuat, menegaskan engkau lelaki
yang selalu ingin melindungi
mendekapku dalam rapuh

Energiku habis bersama malam
yang terlalu panjang
tanpa kehadiranmu
pembaringan itu kosong

Masih ku rekam
Sorot matamu yang menerkam
kau telanjangi hatiku
meringis aku, takut

Bisakah kuminta waktu
kembali pada saat itu
Ciumi aku
belahan jiwamu

Haruskah aku marah?
Pada jalang yang merenggutmu
dengan tanpa perasaan dari sisiku
Aku mendendam pada Maut.

Chi
Padang 25 Agustus2012
Jendela malam, dalam khayal kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar