Welcome

Senin, 26 November 2012

Puisi:Setitik pasir, manusia itu aku.

Setitik pasir, manusia itu aku
Dipantai landai aku terdampar
tanpa mampu memilih tujuanku
di dada ibuku aku jatuh bersandar

bermain-main bersama waktu
kemana lagi ombak akan membawaku
di laut luas, tiada daya ikuti gelombang
kemudian ayahku datang

pasir kadang terinjak-injak
menyelip disela-sela sebuah cela
hidup dan terus bergerak
memohon, meminta petolonganNya

pasir tertimpa matahari pagi
berkilau dan merona
sampai datang senja yang jingga
berharap ada pias cahaya disana

pasir yang tak layak angkuh
lebih sering ia rapuh
mencari keseimbangan dalam genggaman
satu-satu jatuh berguguran

aku sadar..
aku kecil..
Tuhan Maha besar..
pasir bukan kerikil..

C, menengok pasir
di 15 Nopember.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar