Lintang dan bujur menemu di 0 derajat
Alur cerita terkadang lambat
Bosanku sampai menggebu-gebu
Mengingat-ingat mulai jadi tabu
Dua mata kompas berujung Utara-Selatan
Pada yang tak tampak kadang ada Ingatan
Cara Tuhan menyapa yang melupakan
Merengkuh jiwa dan sayap yang berserpihan
Untuk bumi yang katanya bulat
Aku kini berhenti bergulat
Dalam mimpi yang tak seindah kenyataan
Kamu, ternyata cuma bayangan
Sekelebat dulu engkau datang
Membuatku jatuh sayang
Sepanjang mata yang menerawang
seulas senyum lalu terkembang
Ku katakan pada diriku, pergilah!
Aku bukan perhentian langkah!
Usah ragu untuk menoleh lagi
Dunia memang sandiwara dalam elegi
Bebaskan kemanapun tujuanmu
Semesta luas menyediakan tempat untukmu
Ruang hati kadang begitu sempit
Tidak ada yang boleh sakit
Ku titip do'a pada dua malaikat
Menjaga kita sampai akhir hayat
Dalam dekapanNya, kamu harus bahagia
Membebaskan juga satu bentuk cinta.
|chi, untuk kehidupan, dalam kebahagiaan:kamu|
Alur cerita terkadang lambat
Bosanku sampai menggebu-gebu
Mengingat-ingat mulai jadi tabu
Dua mata kompas berujung Utara-Selatan
Pada yang tak tampak kadang ada Ingatan
Cara Tuhan menyapa yang melupakan
Merengkuh jiwa dan sayap yang berserpihan
Untuk bumi yang katanya bulat
Aku kini berhenti bergulat
Dalam mimpi yang tak seindah kenyataan
Kamu, ternyata cuma bayangan
Sekelebat dulu engkau datang
Membuatku jatuh sayang
Sepanjang mata yang menerawang
seulas senyum lalu terkembang
Ku katakan pada diriku, pergilah!
Aku bukan perhentian langkah!
Usah ragu untuk menoleh lagi
Dunia memang sandiwara dalam elegi
Bebaskan kemanapun tujuanmu
Semesta luas menyediakan tempat untukmu
Ruang hati kadang begitu sempit
Tidak ada yang boleh sakit
Ku titip do'a pada dua malaikat
Menjaga kita sampai akhir hayat
Dalam dekapanNya, kamu harus bahagia
Membebaskan juga satu bentuk cinta.
|chi, untuk kehidupan, dalam kebahagiaan:kamu|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar